Icon

CEGAH RESISTENSI, GUNAKAN ANTIBIOTIK DENGAN BIJAK

Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi. Tingginya kejadian penyakit infeksi, tentu turut meningkatkan penggunaan antibiotik. Jika penggunaan antibiotik ini tidak tepat, akan menyebabkan resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik atau kebal terhadap efek antibiotik terjadi saat bakteri tidak lagi merespon efektif terhadap antibiotik yang seharusnya menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri. Adanya resistensi antibiotik ini menyebabkan penurunan kemampuan antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi penyakit.

Kejadian resistensi ini semakin memburuk karena banyak masyarakat kita  yang mendapatkan antibiotik secara bebas  tanpa resep dokter dan kurangnya  pemahaman tentang cara penggunaannya. Selain itu, resistensi antibiotik merupakan ancaman serius bagi kesehatan global, di mana penghentian pemakaian antibiotik tidak sesuai resep  dapat meningkatkan risiko bakteri yang selamat mengembangkan mekanisme pertahanan dan bermutasi, sehingga merugikan efektivitas antibiotik pada masa mendatang.

Faktor-Faktor yang Meningkatkan Risiko Resistensi Antibiotik

Resistensi antibiotik menjadi permasalahan serius dalam dunia kesehatan, dan pemahaman terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko resistensi menjadi kunci dalam upaya pencegahan. 

Penyebab resistensi antibiotik adalah :

  • Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, termasuk minum antibiotik untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti batuk pilek
  • Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan diagnosis penyakit. 
  • penggunaan antibiotik yang tidak teratur, seperti memberi jeda waktu 1-2 hari,
  • Ketidakpatuhan dalam menghabiskan seluruh resep antibiotik sesuai dengan waktu yang disarankan oleh dokter 

Beberapa hal yang harus diketahui agar penggunaan antibiotik tepat dan sesuai fungsinya antara lain:

  • Berkonsultasi dengan dokter dan hindari membeli antibiotik tanpa resep dokter.
  • Dapatkan diagnosa yang akurat. Diagnosa yang akurat tentunya didapatkan dari dokter, sehingga dapat  dipastikan antibiotik digunakan untuk infeksi bakteri, bukan virus atau jamur.
  • Habiskan antibiotik sesuai aturana atau sesuai resep yang diberikan dokter. Jangan berhenti minum antibiotik sebelum habis, meskipun gejala yang dirasakan  telah mereda.
  • Jangan menyimpan sisa antibiotik dan hindari menyimpan antibiotik yang tidak terpakai di rumah.
  • Jangan memberikan antibiotik kepada orang lain. Pemakaian antibiotik tidak pada orang yang tepat, tentunya akan berakibat yang tidak baik pada tubuh orang tersebut.

Sobat Sehat RS UNAND, pentingnya mengetahui kegunaan antibiotik dan menghabiskan antibiotik yang telah diresepkan  menjadi faktor kunci dalam menuntaskan  penyebab infeksi. Dengan menyelesaikan resep antibiotik secara tuntas, kita dapat meminimalkan peluang bakteri untuk mengalami mutasi atau mengembangkan resistensi, sehingga pengobatan pada kunjungan berikutnya tetap efektif. 

Sangat penting saat menerima resep obat di apotik, Sobat Sehat menerima penjelasaan dari bagian farmasi  terkait  informasi dan edukasi pemberian antibiotik, karena penggunaan antibiotik sesuai aturan pakai akan meningkatkan kualitas kesehatan pasien.

 

 

Galeri Foto

Foto